Berkenalan dengan Bahasa Java
Java, bahasa pemrograman multi guna yang selalu eksis sejak dulu.
Pada saat artikel ini ditulis, banyak perguruan tinggi yang menggunakan Java sebagai bahasa pengantar pemrogramannya. Alasannya beragam, namun yang jelas tidak ada alasan untuk tidak belajar bahasa pemrograman baru.
Sebelum lanjut lebih jauh, ada baiknya kalau kita berkenalan dengan bahasa ini terlebih dahulu.
Tentang Bahasa Java
Java merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi dengan paradigma OOP. Bahasa ini punya slogan “write once, run anywhere” karena program Java bisa berjalan di berbagai sistem operasi tanpa perlu mengotak-atik kode lagi.
Bahasa ini dipakai oleh 77 juta orang yang tersebar di Pulau Jawa hingga Suriname. Kalau kalian asal Jawa kemungkinan besar udah kenal dan udah lancar. Skip aja nggak perlu belajar — Baca: Bahasa Jawa.
Canda, bukan Java yang itu, balik lagi.
Bahasa ini cukup populer, digunakan sekitar 3 miliar perangkat. Ini karena Java dapat digunakan untuk berbagai hal. Mulai dari pembuatan aplikasi, game, hingga server. Kalau kalian familiar dengan minecraft atau sekarang pakai android, itu juga hasil dari kodingan Java.
Tidak seperti bahasa terkompilasi pada umumnya, bahasa Java hanya bisa berjalan di atas mesin virtual yang dinamakan JVM (Java Virtual Machine). Ini karena bahasa Java dikompilasi menjadi byte code, bukan machine code.
Gaya penulisan Java mirip dengan penulisan C/C++, yaitu dengan menggunakan kurung kurawal sebagai penanda blok fungsi. Tidak hanya itu, deklarasi variabel hingga pembuatan fungsi juga memiliki sintaks yang sangat mirip dengan C/C++.
Sejarah Bahasa Java
Belajar sejarah tidak begitu penting ya sepertinya. Tapi sekedar tahu tidak ada salahnya kan.
Menurut wiki, proyek pembuatan Java dimulai pada tahun 1991 oleh James Gosling di Sun Microsystem.
Pada awalnya nama bahasa ini bukan Java, melainkan Oak. Nama ini diambil dari pohon oak yang ada di depan kantor sang pembuat. Perkembangan selanjutnya nama ini berganti menjadi Java yang diambil dari nama kopi yang berasal dari Indonesia. Tidak heran logo java adalah secangkir kopi.
Kenapa kopi? karena sebenarnya programmer adalah alat yang dibuat elit global untuk mengubah kafein menjadi kode. Muahaha, canda.
Walau sudah dibuat sejak 1991, bahasa Java baru dirilis secara publik pada tahun 1996. Dengan fitur-fiturnya, Java juga sempat menjajah dunia web dengan Java Applet-nya. Walaupun sekarang sudah ditinggalkan dan diganti dengan aksara jawa — JavaScript maksudnya.
Pada tahun 2006, Sun mulai merilis JVM secara publik dengan lisensi Open Source hingga akhirnya secara penuh menjadi sumber terbuka pada 2007 sampai sekarang.
Saat artikel ini ditulis Java sudah ada pada versi ke 18 dengan implementasinya yang sudah tidak bisa dipisahkan dari dunia teknologi. Mulai dari ponsel, desktop, server, hingga sekecil remot TV bisa jadi di dalamnya ada Java.
Implementasi Bahasa Java
- Pengembangan Game — gamer pasti tahu, Minecraft dibuat dengan bahasa Java. Bukan hanya Minecraft, banyak game lain yang dibuat dengan Java. Walau tidak seterkenal C# dengan Unity Engine-nya atau C++ dengan Unreal Engine-nya, Java bisa jadi pilihan untuk belajar grafis komputer dan membuat game dari awal.
- Pengembangan Aplikasi Android — android dibuat dengan SDK Java, otomatis aplikasi android juga dibuat dengan Java. Walau sekarang ada bahasa seperti Kotlin, Java tetap tidak akan ke mana-mana.
- Pengembangan Server dan Web — Java juga bisa digunakan untuk pembuatan server dan aplikasi web. Dengan JINI-nya Java mampu untuk menghandel sibuknya permintaan dan menanganinya dengan efisien. Itulah mengapa Java jadi pilihan untuk membuat SaaS (Software as a Service).
- Dan Banyak Lagi — Percayalah, Java ada di mana-mana.
Lanjut Belajar Java?
Setelah kenalan dengan bahasa Java, selanjutnya kita akan coba koding ringan. Starter code seperti pada umumnya yaitu membuat Hello World pada bahasa Java.
Selamat berkoding ria 👋